Aktivis LSM Ampera saat beraudiensi dengan Komisi B DPRD Blora terkait peredaran pupuk NPK palsu. (iNews/Heri Purnomo)

BLORA, iNews.id – Salah seorang aktivis di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menemukan sejumlah pupuk NPK diduga palsu. Penemuan itu setelah di uji laboratorium di  Fakultas Pertanian ITB dan UGM.

Hasilnya, kandungan dalam NPK tersebut rendah. Sehingga jika digunakan untuk tanaman hasil panennya rendah, kualitas dan kuantitasnya jelek dan padinya patah-patah.

"Namanya apa kalau tidak palsu, NPK itu kan kandungannya N 15 persen, P 15 persen, K 15 persen. sedangkan yang saya jumpai dilapangan, hasil labnya kandungan N 1 persen, P 1 persen, K 1 persen. Ini kan mencederai SNI karena dalam SNI menyebutkan minimal kandungan NPK itu 8,8,8," kata Singgih Hartono, Ketua LSM Ampera Blora usai audensi dengan Komisi B DPRD setempat, Kamis (4/3/2021).

Menurutnya, antara tulisan yang tertera di packing (sak) tidak sesuai dengan kandungan pupuk didalamnya. Tulisan di zak kandungan NPK nya tertera 15, 15, 15, tapi setelah di lab hasilnya 1, 1, 1.

"Ini kan namanya menipu petani. Kasihan petani tahu, ia tidak tahu setelah dipakai memupuk tanamnanya hasilnya tidak sesuai. Berasnya patah patah," katanya.

Untuk itu, pihaknya datang ke DPRD meminta stakeholder terkait menindaklanjuti temuan ini. Jangan karena sudah punya izin edar, izin produksi dan izin lainya terus dibiarkan saja.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network