Sementara itu, Sesar Muria terletak membujur melintasi Gunung Muria ke arah utara hingga mencapai pesisir pantai utara. “Selain Sesar Lasem dan Sesar Muria, masih ada lagi sekitar sesar aktif lain yaitu Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi, ditambah masih ada 7 (tujuh) sesar mikro lainnya yang tersebar di lepas pantai Laut Jawa di sekitar zona Semenanjung Muria,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, gempa Muria yang terjadi saat ini, jika ditinjau letak episenternya tampak tepat terletak di jalur Sesar Muria. Karakteristik kedalaman hiposenter sangat dangkal hanya 10 kilometer menunjukkan bahwa aktivitas gempa ini dibangkitkan oleh sesar aktif.
Sesar aktif yang memiliki sejarah gempa merusak, seperti halnya seismogenik lainnya yang tersebar di Jawa Tengah tampaknya perlu dicermati, mengingat periode ulang gempa yang sangat mungkin terjadi.
"Khususnya di Muria, dimana peristiwa gempa ini seolah mengingatkan kita semua, bahwa zona seismogenik Muria dan sekitarnya memang masih aktif," katanya.
Diketahui, gempa bumi berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) mengguncang barat Laut Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (22/5/2019) pukul 11.22 WIB. Getaran gempa dirasakan skala II-III MMI di Kudus, Demak dan Jepara.
Berdasarkan data BMKG, lokasi episenter gempa ada pada titik koordinat 6.69 Lintang Selatan (LS) dan 110.78 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di darat berjarak 14 kilometer (Km) Barat Laut Kudus dengan kedalaman 32 Km.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait