“Anak ini terus saya dorong, beri semangat. Kedekatan bersama saya terbangun dengan baik. Interaksi dan komunikasi juga intens saya lakukan,” ucapnya.
Bapak Benedictus, Jhon mengaku ikhlas dan terus semangat meskipun melihat kondisi anaknya seperti ini.
“Saya hanya bekerja serabutan, kadang menjadi tukang memperbaiki listrik, memperbaiki sanyo, seadanya kerjaan saya kerjakan. Melihat anak seperti ini, saya tidak malu, anak adalah sebuah titipan, maka saya akan merawat anak ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara itu, untuk membantu meringankan beban orang tua Benedictus, Pemkot Salatiga menyalurkan bantuan kursi roda. Bantuan diserahkan Pj Walikota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi.
Dia mengatakan, Benedictus adalah anak hebat yang mempunyai semangat untuk terus belajar dan patuh kepada kedua orang tuanya.
"Kami datang ke sini untuk memberikan sedikit tanda cinta. Mudah-mudahan yang sedikit ini ada manfaatnya. Tidak banyak, hanya sekedar matras, kursi roda, sembako dan vitamin untuk daya tahan tubuh untuk adik Benedictus Karen Bramasta. Inilah bahasa cinta dari Salatiga untuk membantu sesama,” kata Sinoeng.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait