Ternyata saat ditemukan, dia tidak mengenali yang dimaksud. Ditambah ketika itu korban datang dalam posisi mabuk, membuat keamanan proyek dan pekerja emosi. Akhirnya korban ini dipukuli. “Saya dengkul rahangnya dua kali,” lanjut Roni.
Korban ini dipukuli dengan tangan kosong, batu hingga helm proyek. Korban akhirnya terkapar. Saat itu, Trimanto alias Nonong melanjutkan, petugas Bhabinkamtibmas Polsek Semarang Timur sempat menyambangi lokasi.
Namun, saat akan pertama hendak dibawa ke rumah sakit, teman-teman korban mencegah. Akhirnya, karena kondisinya makin menurun korban dilarikan ke RS Panti Wilasa Dr. Cipto, yang lokasinya tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada Rabu 18 Januari 2023, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Esok harinya, dimakamkan.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan menyebut korban meninggal dunia setelah sempat dirawat medis di rumah sakit tersebut. “Jenazah sudah dilakukan otopsi, ada pendarahan hebat di kepala (penyebab kematian),” katanya.
Donny mengatakan dua pelaku lain yang masih buron kini dalam pengejaran pihaknya. Para pelaku ini dijerat Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan menyebabkan kematian. Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara.
Editor : Ahmad Antoni
aksi pengeroyokan kota semarang pemuda tewas polrestabes semarang petugas keamanan pekerja bangunan RS Panti Wilasa
Artikel Terkait