Riwayat Jabir ibnu Mutim r.a. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Kasir bahwa di masa Rasulullah Saw rembulan pernah terbelah menjadi dua bagian; satu bagian di atas suatu bukit, dan bagian yang lain berada di atas bukit yang lain.
Lalu mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, "Muhammad telah menyihir kami." Sebagian dari mereka menjawab, "Jika apa yang dilakukan Muhammad itu adalah sihir, tidak mungkin ia dapat menyihir kita semuanya."
Maka Nabi Saw. bersabda: Ya Allah, saksikanlah. Lalu orang-orang kafir Quraisy penduduk Mekah berkata, "Ini adalah perbuatan sihir yang dilancarkan terhadap kalian oleh Ibnu Abu Kabsyah. Sekarang tunggulah para musafir itu; jika ternyata mereka menyaksikan hal yang sama dengan kalian, berarti dia (Nabi Saw.) benar.
Kemudian ketika kaum musafir itu tiba dari berbagai arah, mereka ditanya, dan ternyata mereka pun telah melihat hal yang sama.
Namun, hati orag-orang musyrik Quraisy semakin menjadi tertutup. Mereka tidak mengimani apa yang telah terjadi.
Firman Allah Swt.:
{وَإِنْ يَرَوْا آيَةً}
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda. (Al-Qamar: 2) Yakni dalil, keterangan, dan bukti. {يُعْرِضُوا} mereka berpaling. (Al-Qamar: 2) Yaitu tidak mau tunduk kepadanya, bahkan berpaling darinya dan membuangnya jauh-jauh ke belakang mereka.
{وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ} Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka. (Al-Qamar: 3)
Mereka (orang-orang Musyrik Quraiy) mendustakan kebenaran bila kebenaran itu datang kepada mereka, dan mereka hanya mengikuti pendapat dan hawa nafsu mereka sendiri sebagai akibat dari kebodohan dan piciknya akal mereka.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait