Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaptura mengemukakan tahun ini fokus pihaknya adalah pengembangan wisata ramah muslim. Tahun sebelumnya mereka fokus ke kuliner termasuk sertifikasi halal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah diperluas lagi hingga tahun ini ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Rumah Pemotongan Unggas (RPU).
“Tahun ini lebarkan ke sektor lain, yakni pariwisata dan fashion modis halal. Jateng akan siap mendukung pariwisata ramah Muslim sebagaimana digaungkan Gus Yasin,” ungkap Rahmat.
Jumlah UMKM di Jateng, sebutnya sangat besar. Bank Indonesia sendiri sudah melakukan pendampingan untuk mereka mendapatkan sertifikasi halal. Pada paparannya di kegiatan tersebut, Rahmat menyebut ada 500 UMKM di Jateng yang sudah mendapatkan pendampingan pihaknya untuk sertifikasi halal.
“Termasuk TWC (PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko), itu juga meskipun bukan petilasan Muslim, itu candi Buddha dan Hindu, tapi fasilitasnya sangat ramah Muslim. Ini akan jadi role model bagi pusat wisata lain seperti hotel dan restoran,” ujarnya.
Pada kegiatan Festival Jateng Syariah itu dipamerkan beberapa produk unggulan dari UMKM dampingan BI. Di antaranya; busana muslim maupun muslimah, produk kopi dan minuman herbal lainnya produksi pondok pesantren.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan negara-negara seperti Jepang, Singapura, Korea dan Inggris sudah mengembangkan wisata ramah Muslim. “Penguatan ekosistem syariah. Terpenting adalah sertifikasi halal baik hulu maupun hilir,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
wisata halal pemprov jateng wakil gubernur jateng taj yasin maimoen gus yasin candi borobudur candi prambanan Ratu Boko bank indonesia jawa tengah
Artikel Terkait