SEMARANG, iNews.id – Pemprov Jateng mendukung penuh pengembangan wisata halal di Jawa Tengah. Hal ini seiring dengan peningkatan tren wisatawan Muslim termasuk pula gelaran Global Muslim Traveling Indeks (GMTI) 2024.
Destinasi wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko menjadi role model pengembangan wisata halal di Jateng.
“Akan ada 3.5000 traveling yang akan kumpul di Indonesia, ini sebuah lonjakan yang sangat signifikan di tahun 2024. Saat ini kita umumkan akan ada Global Muslim Traveling Indeks di Indonesia, kami berharap itu bisa di Jateng,” ungkap Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat gelaran Festival Jateng Syariah (FAJAR) yang diinisiasi Bank Indonesia (BI), di Kota Semarang, Rabu (2/8/2023).
Gus Yasin, sapaannya, sebagai Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, khususnya kuliner, perhotelan dan pariwisata untuk bersama-sama mendukung pengembangan wisata halal di Jateng.
“Saya minta tuliskan apa saja yang perlu, misal space musala ditambah, makanan dipisah, termasuk hotel. Banyak wisatawan Muslim yang datang ke Jateng bertanya ‘Gus, di mana ya wisata yang representatif untuk kami sebagai keluarga Muslim’ mereka butuh privasi, kenyamanan,” katanya.
Pemprov Jateng, sebut Gus Yasin, akan menambah berbagai fasilitas untuk mendukungnya. Termasuk legal formal lewat Peraturan Gubernur (Pergub) yang kini tengah disusun untuk salah satunya mendukung GMTI 2024.
“Semoga segera selesai, jadi wisata, hotel, kuliner bisa segera mendaftar untuk destinasi. Wisatawan yang datang, nyaman di hotel, maka akan longstay di sana dan ini meningkatkan perekonomian,” sambung Gus Yasin.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaptura mengemukakan tahun ini fokus pihaknya adalah pengembangan wisata ramah muslim. Tahun sebelumnya mereka fokus ke kuliner termasuk sertifikasi halal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah diperluas lagi hingga tahun ini ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Rumah Pemotongan Unggas (RPU).
“Tahun ini lebarkan ke sektor lain, yakni pariwisata dan fashion modis halal. Jateng akan siap mendukung pariwisata ramah Muslim sebagaimana digaungkan Gus Yasin,” ungkap Rahmat.
Jumlah UMKM di Jateng, sebutnya sangat besar. Bank Indonesia sendiri sudah melakukan pendampingan untuk mereka mendapatkan sertifikasi halal. Pada paparannya di kegiatan tersebut, Rahmat menyebut ada 500 UMKM di Jateng yang sudah mendapatkan pendampingan pihaknya untuk sertifikasi halal.
“Termasuk TWC (PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko), itu juga meskipun bukan petilasan Muslim, itu candi Buddha dan Hindu, tapi fasilitasnya sangat ramah Muslim. Ini akan jadi role model bagi pusat wisata lain seperti hotel dan restoran,” ujarnya.
Pada kegiatan Festival Jateng Syariah itu dipamerkan beberapa produk unggulan dari UMKM dampingan BI. Di antaranya; busana muslim maupun muslimah, produk kopi dan minuman herbal lainnya produksi pondok pesantren.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan negara-negara seperti Jepang, Singapura, Korea dan Inggris sudah mengembangkan wisata ramah Muslim. “Penguatan ekosistem syariah. Terpenting adalah sertifikasi halal baik hulu maupun hilir,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
wisata halal pemprov jateng wakil gubernur jateng taj yasin maimoen gus yasin candi borobudur candi prambanan Ratu Boko bank indonesia jawa tengah
Artikel Terkait