Aktivitas mengolah cangkang kulit rajungan menjadi tepung, sebelum difermentasi. (iNews/Musyafa)

REMBANG, iNews.id – Banyaknya limbah cangkang kulit rajungan di pesisir pantai utara Sluke, Kabupaten Rembang menimbulkan masalah. Hal itu karena kondisi tersebut mengakibatkan polusi udara akibat bau busuk yang menyengat.

Penyuluh pertanian di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Mira Malviani mengaku prihatin karena lama kelamaan jumlah limbah cangkang kulit rajungan semakin bertambah.

“Ini jadi masalah nggak hanya satu dua desa saja, tapi hampir merata di desa pinggir pesisir Pantura Kecamatan Sluke. Bau nggak sedap, jadi udara nggak bagus kan, “ katanya Minggu (12/12/2021).

Ide pun muncul yakni membuat pupuk organik cair berbahan baku cangkang kulit rajungan. “Sesuai dengan bidang saya di bidang pertanian, saya olah menjadi pupuk cair, “ kata Mira.

Perempuan berusia 40 tahun, asal Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem ini mengatakan cangkang terlebih dahulu dicuci, dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

“Kalau nggak ditepungkan dulu, cangkangnya yang mengandung kalsium akan susah terurai. Makanya harus ditepungkan, “ ujarnya.

Setelah itu, tepung kulit rajungan dicampur dengan gula Jawa yang sudah dihaluskan, serta cairan EM4 sebagai pengurai dalam proses fermentasi. 


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network