JAKARTA, iNews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjalin kerja sama percepatan penurunan stunting di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan memastikan strategi gizi nasional, termasuk pemanfaatan Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK), berjalan efektif hingga ke tingkat daerah.
PKMK adalah produk pangan yang diformulasikan secara khusus untuk anak berisiko stunting dan harus digunakan di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Inovasi ini menjadi kunci untuk intervensi gizi yang terukur dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menegaskan bahwa penurunan stunting adalah investasi jangka panjang untuk masa depan manusia Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengingatkan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan strategi stunting dengan tepat dan memastikan pengelolaan anggaran daerah dilakukan secara efisien.
"Kadang masih ada anggaran yang tidak optimal digunakan, padahal bisa dialihkan untuk memastikan ketersediaan gizi dan obat-obatan yang dibutuhkan," ujar Bima Arya dalam keterangan resminya, Rabu (29/10/2025).
Dia menekankan agar target penurunan stunting tidak terganggu oleh inefisiensi dana.
ADINKES Dorong Kolaborasi
Sebagai bentuk penguatan peran daerah, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) bersama Kemendagri dan Kemenkes mempererat sinergi melalui Pentaloka Nasional di Solo yang berlangsung 21–22 Oktober 2025.
Ketua Umum ADINKES, dr M Subuh mengatakan, tantangan kompleks yang dihadapi Dinas Kesehatan di daerah harus dijawab dengan sinergi lintas sektor antara pusat, daerah, dan masyarakat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait