DEMAK, iNews.id - Warga Kabupaten Demak menggelar ritual penyembelihan kambing kendit di lokasi tanggul Sungai Wulan yang jebol di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.
Ritual penyembelihan kambing kending yang dipimpin tokoh spiritual itu dilakukan warga sebagai permohonan keselamatan dari bencana banjir yang sudah terjadi dua kali.
Sebagai sedekah, seekor kambing berbulu hitam dengan lingkar perut warna putih mirip pakai sabuk dalam bahasa jawa disebut kenditan atau kendit. Warga berharap melalui sedekah bumi ini Kabupaten Demak bebas dari bencana.
Ritual penyembelihan kambing kendit ini ternyata menyimpan cerita mistis. Sedekah ini dilakukan warga menyusul banyaknya kejadian janggal saat proses perbaikan tanggul, seperti alat berat yang hanyut atau peristiwa lain.
Warga pun menghubungkan peristiwa itu dengan hal mistik. Sebelumnya, ada petugas alat berat sempat ditemui sosok pria bercaping dan meminta ritual penyembelihan kambing kendit hingga muncul kejadian aneh mulai amblesnya tanah hingga aliran listrik tiba-tiba padam.
Bupati Demak, Eistianah mengatakan ritual tersebut merupakan ikhtiar dan bagian dari kearifan lokal, bahkan akan melakukan ritual serupa di lokasi pompa yang ada di Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam.
“Kita akan berusaha melakuan lahir dan batin. Karena itu, ritual ini juga akan kita lakukan di Karangrejo. Sudah 2,5 hari, pompa didorong tidak bisa. Truk yang narik malah kejebur ke sungai,” katanya.
Ritual penyembelihan kambing kendit itu viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @infokejadiandemak. Dalam video tampak seekor wedhus kendhit disiapkan warga Dukuh Norowito, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar. Ritual itu merupakan bentuk ikhtiar batin selain ikhtiar lahir dengan alat berat penutup tanggul jebol Sungai Wulan.
"Info kambing kendit untuk dibawa ke Tanggul Norowito Karanganyar. Yang kemarin sempet viral voice message sebagai sedekah bumi wilayah tersebut agar terhindar marabahaya. Wallahua'la bissowab," tulis keterangan akun tersebut dikutip Kamis (21/3/2024).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait