“Tahun 2009 orang tua saya dapat info kalau ada olahraga untuk disbilitas. Saya 2009 awal sudah mulai berlatih lagi mengikuti pada saat itu pekan para limpik pelajar nasional dan juara,” ujarnya.
Pebulutangkis peringkat 5 dunia itu mengaku selama 13 tahun bergabung di NPC ia hanya merasakan kegembiraan. Tidak ada rasa sedih yang menggelayutinya selama berada di sana. Para atlet yang mengikuti pelatnas saling mendukung satu sama lain untuk meraih prestasi tertinggi.
“Banyak senangnya, mungkin sedih kalau pas juara. Kalau senang mungkin karena banyak senior banyak teman-teman yang menyemangati. Kalau pas kalah pertandingan saya kan kadang merasa kecewa. Saya kan sudah latihan berat kok masih kalah itu kan. Support dari teman, pelatih, saudara, dari orang tua,” ujarnya.
Suasana harmonis itulah yang menghantarkan Suryo pada tahun 2023 ini berhasil meraih sejumlah medali. Di antaranya, Spanyol Open medali perunggu, Thailand dan Bahrain, 2 medali perak serta Inggris dengan medali perunggu.
Suryo juga menjadi salah satu dan 9 atlet Badminton yang diproyeksikan untuk berlaga di Paralympic Paris 2024. Ia hanya perlu meraih satu medali di ajang AiPG Huangzhou China, Oktober 2023 untuk memastikan satu tempat di ajang Paralimpik.
“Untuk mengejar ke yang peringkat 3 kurang lebih tinggal 3000 poin saja. Tidak terlalu jauh. Target saya pas perhitungan akhir kalau tidak nomor 4 ya nomor 5. Kalau saya optimis mas, karena pas paralympik di Tokyo saya tampil juga. Jangan sampai kuota saya ini diambil sama negara lain,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait