“Memang saat kita memulai melatih diri untuk berbagi itu berat. Tapi dari situ kita menjadi punya keyakinan, kita punya kedisiplinan terlebih dalam mengelola keuangan, dalam menata perilaku kita. Dengan berbagi jadi pengendalian diri, kita menjadi lebih berhemat,” kata Joko.
Selama hidup, ia berprinsip bahwa harus berbagi dan memberi manfaat kepada sekitarnya. Tidak boleh meminta, serta jangan menjadikan hidup sebagai sebuah beban. Ia juga berlatih untuk bisa berbagi. Dirinya pun mengakui sempat tak ikhlas ketika berlatih untuk berbagi.
“Untuk bisa membiasakan berbagi, pertama menemukan jati diri. Kebesaran hati kamu, kepercayaan diri kamu seperti apa. Kedua lakukan yang terbaik untuk orang tua. Karena nantinya yang terbaik dalam hidup akan diberikan oleh Allah. Ketiga niatkan untuk berbagi. Keempat selalu berprasangka baiklah kepada siapapun,” ucapnya..
Diungkapkannya, untuk berbagi maka harus merumuskan tujuan hidup. Karena dengan memiliki tujuan hidup akan menjadikan sebagai orang yang memiliki target. Serta hanya orang yang memiliki target yang akan terus fokus, dan ini akan membantu dalam bekerja menjadi sistematis. Dengan begitu, maka akan bisa mengejar tujuan yang dicita-citakan.
“Berbuat baik akan menjadi amal jariyah. Berlatih berbagi bisa kita mulai 1 minggu sedekah Rp20.000 dalam 1 bulan. Kemudian terus ditambah misalnya saja 2 kali lipat dan dilakukan secara konsiten. Awalnya memang terlihat susah, tetapi ketika sudah dikerjakan maka tidak akan ada yang susah,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait