"Kita sudah harus mengubah alur pengelolaan sampah yang semula kumpul, angkut, buang ke TPA. Menjadi kumpul, proses, jadikan rupiah,” ungkapya.
Pada pelaksanaannya, kata Nani, tentu masih menghadapi tantangan. Mulai dari penyebaran informasi, sosialisasi, serta edukasi tentang pengelolaan dan daur ulang kepada masyarakat.
"Karenanya, kolaborasi antar-pihak merupakan suatu hal yang perlu diterapkan. Melibatkan berbagai pihak untuk melakukan bagian dan fungsinya masing-masing," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menyambut baik kegiatan lomba inovasi pengurangan dan penanganan sampah di masyarakat, menuju Tegal Merdeka Sampah. Sehingga, muncul inovasi baru dari masyarakat dalam pengolahan sampah seperti daur ulang bungkus kopi tersebut.
"Kegiatan ini menjadi contoh, masyarakat Tegal memiliki potensi yang luar bias dalam mendaur ulang sampahnya. Selebihnya, pemerataan informasi perlu tetap dilakuka agar semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi,” ujarnya.
Hanggara Sukandar yang merupakan inisiator Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!) mengatakan setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi program pada Agustus 2023, pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut. Dia menyampaikan apresiasi atas antusiasme dari tiap kelurahan yang hadir.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi semangat bagi seluruh masyarakat Tegal. Untuk terus mengedepankan kegiatan kelola dan daur ulang sampah,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan daur ulang sampah merupakan upaya yang kompleks dalam pelaksanaannya. Namun, itu perlu terus dilakukan mulai dari yang paling sederhana, yaitu memilah sampah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait