SOLO, iNews.id - Puluhan mahasiswa se-Soloraya menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Solo, Kamis (11/7/2024). Mereka menolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan kebijakan lain yang menyengsarakan masyarakat.
Aksi mahasiswa itu dimulai sekitar pukul 14.15 WIB dengan pengawal ketat polisi. Masing-masing perwakilan mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Islam Mambaul Ulum Surakarta (IIM), Universitas Slamet Riyadi (Unisri) dan universitas lain silih berganti menyampaikan orasinya.
Koordinator aksi, Rozin Afianto dari Institut Islam Mambaul Ulum Surakarta (IIM) mengatakan, program Tapera sangat merugikan masyarakat. Alasannya sudah banyak pajak yang harus dibayar masyarakat.
"Maka kami menolak itu semua. Kesepakatan dari kawan-kawan semua bahkan ada elemen dari masyarakat," ujarnya.
Peserta demonstrasi yakni Presiden BEM UNS Agung Lucky Pradipta menambahkan, aksi ini juga dilakukan sebagai upaya agar Jokowi dan keluarganya tidak merusak tatanan demokrasi. Selain itu, aksi demonstrasi ini juga menyoroti sejumlah RUU yang menuai polemik.
"Harapannya aksi ini bisa terdengar oleh Presiden Jokowi,”ucapnya.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, aliansi mahasiswa Se-Soloraya menyampaikan 6 tuntutan sebagai berikut:
1. Menuntut dan mendesak dpr untuk melakukan peninjauan ulang terhadap RUU Penyiaran serta tidak mengesahkan menjadi UU.
2. Menolak program Tapera dan segala kebijakan yang merugikan masyarakat serta menuntut untuk dicabutnya peraturan tersebut dan negara harus bertanggung jawab penuh atas hak rakyat dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal yang layak.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait