Ribuan seniman menari jaranan dalam gelaran Gamelan Kolosal di kawasan CFD Simpang Lima Semarang. (Ist)

Dia mengungkapkan selama ini pertunjukan bersama kelompok lain hanya dilakukan di pentas-pentas seni di daerah masing-masing. Meskipun persiapan yang dilakukan cukup singkat yakni sekitar dua pekan, setiap kelompok sangat antusias dengan memberikan 100 persen kreativitas yang dimiliki.

"Persiapan memang sedikit mendadak, perkiraan sekitar satu-dua pekan. Terus untuk jenis tari sendiri itu otodidak. Kita hanya bertemu di sini terus gladi bersih," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Wajiyanto dari Kelompok Turonggo Bhexso. Gelaran Gamelan Kolosal yang diselenggarakan di Simpang Lima sangat menyenangkan buat para seniman. 

Sebab hampir seluruh pegiat seni kuda lumping berkumpul dan berkolaborasi, khususnya kelompok yang mendapatkan bantuan gamelan dari Gubernur Ganjar Pranowo.

Ini sangat membahagiakan buat kami, mereka yang mendapatkan bantuan bisa bersatu di sini, tampil bersama. Bisa memperat tali persaudaraan kelompok kesenian jaran kepang Jawa Tengah bahkan hampir satu gerakan dan satu musik. Ini kedua kalinya kami tampil di Semarang. Dulu juga di hari jadi Jawa Tengah, sekitar tahun 2018 kalau tidak salah," ujarnya.

Wajiyanto mengatakan bantuan gamelan yang diberikan Ganjar Pranowo sangat membantu untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional, khususnya kuda lumping. Sebab sebelumnya kelompok Turonggo Bhexso harus bergantian gamelan dengan kelompok seni lainnya di Desa Seman, Temanggung.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network