Meski sudah setengah tahun berlalu, pihak keluarga korban masih belum percaya bahwa Durrohim meninggal dunia karena terlindas truk.
Paman korban, Pardi mengatakan saat dimandikan, jenazah korban menderita sejumlah luka di bagian telinga, rahang sebelah kiri dan lidah menjulur. Pardi merasa heran, jika benar terlindas truk, mestinya kepala korban sudah hancur.
“Hal ini yang membuat kami mengajukan autopsi kepada kepolisian. Kalau memang iya keponakan saya meninggal bukan karena terlindas truk, mohon diusut tuntas, “ bebernya.
Apalagi proses pengambilan jenazah, terkesan buru-buru dan tidak bermusyawarah dengan keluarga korban. Lantaran muncul indikasi penganiayaan, keluarga korban akhirnya mengajukan pembongkaran makam kepada pihak kepolisian, supaya jenazah diautopsi tim medis.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait