KUDUS, iNews.id - Siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) diminta tidak dibebani membawa laptop sendiri. Hal ini lantaran pelajar sedang melaksanakan simulasi asesmen nasional berbasis komputer (ANBK).
"Untuk SD memang belum memiliki laboratorium komputer, sehingga ketersediaan laptop maupun komputer juga minim. Meskipun demikian, jangan sampai orang tua siswa justru terbebani dan harus mencari laptop buat anaknya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus, Harjuna Widada, Minggu (24/10/2021).
Dia menambahkan, tidak semua orang tua siswa bisa dan mampu membeli laptop.
"Karena tidak semua orang tua memiliki peralatan tersebut atau memiliki kemampuan membeli," katanya.
Kalaupun ada keluarga siswa yang memiliki laptop, kata dia, bisa dipinjam sementara, namun sekolah tidak boleh meminta orang tua siswa membelikan laptop.
Berbeda dengan sekolah tingkat SMP, kata dia, memang sudah memiliki fasilitas laboratorium komputer sehingga tidak perlu meminta siswanya membawa laptop sendiri dari rumah.
"Untuk memenuhi fasilitas laptop, kata dia, sekolah harus kreatif, salah satunya meminjam milik guru atau cara lain agar tersedia dalam jumlah cukup," kata dia.
Karena jumlah laptopnya masih terbatas, lanjut Harjuna, sehingga pelaksanannya dibagi dua sif karena dari 30 siswa laptopnya hanya 14 unit saja.
"Jika ada sekolah yang menyuruh beli orang tua bisa mengadu ke dinas. Guru-guru mesti banyak yang punya, bisa diupayakan dari pendidik dahulu. Kemudian, simulasi ANBK beberapa waktu lalu sudah disampaikan ke pusat lewat berita acara," katanya.
Dia berharap ada evaluasi, sehingga saat pelaksanan bisa berjalan lancar tidak lagi terkendala seperti sebelumnya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait