Untuk jangka pendek, ia menyarankan semua kegiatan rapat di jajaran Pemkab Rembang dan DPRD, makanan dan minuman yang disajikan bisa mengoptimalkan produk UMKM. Apalagi anggarannya dari tahun ke tahun cukup besar.
Ketua Klaster Industri Kuliner Kabupaten Rembang, Sanyoto mengakui pelaku UMKM menitipkan produknya ke toko modern. Begitu laku baru dibayar. Kalau tidak laku, maka harus diganti barang baru. Dirinya tahun 2016 sempat bekerja sama dengan salah satu ritel modern. Namun akhirnya terhenti, karena lama kelamaan pesanan dikurangi.
“Barang harus diantar langsung ke toko modern. Jumlahnya cuma dua. Harus bersaing dengan produk lain yang berjajar lebih banyak. Pembeli rata-rata mengira barang milik saya sisa. Daripada susah-susah, akhirnya saya mencari pangsa pasar lain, “ kata Sanyoto.
Dirinya mendesak pihak-pihak terkait melakukan pengawalan, supaya produk UMKM di toko modern tetap mendapatkan kesempatan yang layak dan tidak sekedar formalitas belaka.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait