“Namun, para perajin mengalami kendala dalam produksi, salah satunya keterbatasan alat produksi. Proses produksinya masih manual, sehingga dengan potensi saat ini dan permintaan pasar yang meningkat, sulit memenuhi permintaan tersebut,” tuturnya.
Hal ini yang melatarbelakangi untuk menciptakan alat serut bambu guna mempercepat produksi sangkar burung di Dusun Srimulyo.
Mesin serut bambu dibuat dengan mempertimbangkan standar alat untuk produksi dan keselamatan pengguna. Mesin didesain dengan kapasitas sekitar 200 tusuk/jam dengan kebutuhan listrik 750 watt.
Proses penyerutan bambu dari penampang persegi panjang menjadi bulat berjalan secara langsung ketika batang bambu keluar dari roll dan masuk ke dalam pisau penyerut.
“Hal tersebut karena putaran roll pendorong terhubung secara langsung dengan roda gigi dan pisau penyerut terhubung dengan roda gila (flywheel). Sementara itu, putaran pisau penyerut enam kali dari putaran roll pendorong sehingga batang bambu yang keluar dari pisau penyerut berubah bentuk menjadi bulat, sesuai bentuk batang jeruji sangkar burung,” tuturnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait