Sjamsul menuturkan, program pemajuan kebudayaan di kawasan Borobudur melibatkan 20 desa yang sudah dirintis sejak tahun 2021.
"Pertama dilakukan penguatan pandu-pandu desa dan saat ini sudah masuk ke ranah pengembangan dan pemanfaatan," katanya.
Kegiatan ini juga bertujuan membangun generasi muda, khususnya anak-anak untuk lebih mencintai wayang dengan beberapa karya. Ada wayang kertas, wayang pohong, wayang pring, dan wayang suket yang merupakan ide dan gagasan dari beberapa desa di kawasan Borobudur.
Ketua Panitia Festival Tresno Wayang Dolanan, Panji Kusumo mengatakan, festival menjadi media belajar bagi anak-anak, serta menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap nilai-nilai karakter yang baik melalui wayang.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait