Pauzan kemudian melanjutkan SMP. Lalu dilanjutkan ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan SMK. Baru setelah itu Pauzan berkuliah di Bogor.
“Setelah lulus kuliah ingin kembali ke daerah saya untuk mengembangkan pertanian,” lanjut Pauzan yang kini duduk di semester V.
Saat ini, jumlah Suku Anak Dalam terdata sekira 4.000 orang. Hingga Juli 2022, baru 117 Suku Anak Dalam di antaranya yang bersekolah. Namun, belum satupun yang lulus dari perguruan tinggi.
Kakek Pauzan, Tumenggung Tharib, menyebutkan budaya Suku Anak Dalam adalah berpindah-pindah atau Melangun. Tumenggung adalah sebutan bagi Ketua Rombong di sana.
Executive Produser film itu Noor Huda Ismail, menyebut pihaknya membuat gerakan sociopreneurship yakni berupaya menyelesaikan persoalan sosial dengan wirausaha.
“Jadi melibatkan pelakunya itu sendiri atau credible voice untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi, karena mereka yang paling punya pengalaman untuk itu,” kata Huda yang juga Direktur Eksekutif Kreasi Prasasti Perdamaian. Film yang dibuat memang digunakan untuk memantik diskusi. “Film and Forum,” ujarnya.
Direktur Omah Betakan, Annisa Triguna mengatakan film-film dokumenter yang dibuat berdasarkan riset-riset yang digarap. Omah Betakan sendiri bagian dari KPP.
Editor : Ahmad Antoni
suku anak dalam film pemuda pendidikan orang rimba pertanian gelar sarjana taman nasional wirausaha Produser Film
Artikel Terkait