“Prestasi ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan semoga menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk berlomba dalam berprestasi,” katanya.
Pemanfaatan limbah mangrove ini dilatarbelakangi oleh banyaknya serasah dari mangrove yang berserakan, seperti daun dan buah yang jatuh dari pohon, tanaman mangrove yang mati, kotornya lahan penanaman di wilayah Ekowisata Mangrove Kelurahan Mangunharjo, Tugu, Semarang.
Keunikan dari batik ini selain perpaduan capnya adalah pewarnanya berasal dari bahan alam, limbah mangrove yang diolah sendiri untuk mendapatkan ekstrak warna alami yang digunakan dalam pewarnaan batik.
Warna yang akan terlihat pada batik yang akan dihasilkan berwarna cokelat tua dan putih dari warna asli kainnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait