Literasi Sejuta Pemirsa dalam rangka Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88 diikuti sejumlah tokoh di Solo (Foto: Bramantyo)

"Selama televisi itu mampu membuat konten yang digemari, maka televisi tidak akan ditinggalkan para penontonnya. Contohnya Ikatan Cinta, yang mampu meraih rating tertinggi dalam jumlah penonton," ujarnya.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio mengatakan, KPI dibuat atas dasar UU No 32 Tahun 2002 bertugas menciptakan generasi yang beriman, taqwa dan cerdas karena TV  dan radio dianggap berpengaruh besar pada masyarakat. 

"Tugas KPI sangat berat maha berat. TV punya pengaruh sangat kuat. Tidak hanya info yang disajikan namun juga tontonan lainnya. Siaran bisa berdampak buruk jika tidak diawasi. KPI bertugas mengawasi siaran TV dan radio selama 24 jam. KPI juga membuat literasi namanya Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa. Karena kita ingin bentuk penonton yg cerdas," kata Agung. 

"Dan semoga kehadiran Bapak Ganjar dan Bapak Gibran bisa berpengaruh meningkatkan literasi masyarakat terhadap dampak siaran media elektronik televisi dan radio," ujarnya.

Sementara itu, dalam Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa bertemakan Cerdas Bermedia di Era Penyiaran Digital ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almashyari, Komisioner Yuliandre Darwis, Direktur Program MNC  Uut Endah Hari Utari dan pemenang KDI 2020 Baiq Gita Febiliani.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network