"Jadi banyak yang harus dilayani ya. Mohon maaf tadi ada yang ditemukan di jalan. Terus saya tanya ada yang kerja dulu di belakang terminal (Tirtonadi). Kupu-kupu malam ternyata kerja mereka," katanya usai kunjungan.
Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan di Panti Sosial Pelayanan Wanita Wanodyatama, Solo para penghuni bisa memiliki usaha sendiri dan tidak kembali ke pekerjaan lamanya.
"Tadi kami juga bertemu dengan saudara kita yang tuna netra. Tadi ada yang diberikan pelatihan membaca, kemudian ada ketrampilan yang diberikan salah satunya massage," katanya.
Dia mengatakan, Dinsos Solo diharapkan bisa mengakses mereka agar mendapatkan treatment yang pas. "Intinya kami coba dorong mereka memiliki ketrampilan dan mandiri," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
gubernur jawa tengah ganjar pranowo wali kota solo gibran rakabuming raka handphone panti sosial panti pijat tunanetra
Artikel Terkait