"Kita tahu selama menjadi Gubernur beliau tegas memberantas radikalisme. Bahkan ada kepala sekolah yang terindikasi radikalisme diancam dipecat, waktu itu," katanya.
Sehingga, KH Nasihun berpesan kepada Ganjar beberapa hal. Pertama untuk bisa memperhatikan pendidikan pesantren, mengevaluasi berlakunya sekolah lima hari. Selain itu, nantinya memperhatikan pupuk buat petani karena saat ini langka.
"Sekolah lima hari itu kasihan orang tua. Karena sekolahnya sampai sore. Anak-anak butuh waktu untuk mengaji. Dan soal kelangkaan pupuk untuk bisa diperhatikan," ucapnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku telah lama mengagendakan sowan ke Ponpes Ma'hadut Tholabah. Ia juga berkomitmen menjalankan UU No 18 Tahun 2019 tentang pendidikan pesantren.
"Tinggal menjalankan karena sudah ada UU Pesantren. Semoga UU itu bisa membangun dan mengembangkan pendidikan pesantren," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait