Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun saat gelar perkara kasus penemuan empat mayat dan ekspos tersangka di Mapolres Banyumas. (Foto: Antara)

PURWOKERTO, iNews.id – Empat kerangka manusia yang ditemukan di belakang rumah Misem (76) di Dukuh Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan RT 07 RW 03, Kecamatan/Banyumas merupakan korban pembunuhan.

Mereka dibunuh secara sadis oleh tiga keponakannya dengan besi bekas dongkrak dan tabung elpiji.

Keempat kerangka manusia itu tiga di antaranya anak Misem dan satu orang cucu Misem. Empat kerangka manusia tersebut terdiri atas Supratno (usia saat dibunuh 51 tahun), Sugiono (46), Heri (41), dan Vivin (21).

Vivin merupakan anak dari Supratno yang merupakan putra sulung Misem, sedangkan Sugiono anak ketiga Misem, dan Heri anak kelima Misem.

Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, pembunuhan terhadap empat korban tersebut terjadi pada tanggal 9 Oktober 2014 dan dilakukan oleh tetangga Bu Misem yang juga anak kedua Bu Misem, yaitu keluarga Bu Saminah (anak kedua Misem).

“Kejadian pembunuhan pada siang hari di mana diskenariokan Bu Saminah membawa Bu Misem ke rumahnya supaya kondisi rumah di TKP itu (rumah yang ditempati Misem) kosong," katanya di Mapolres Banyumas, Selasa (27/8/2019).

Saat kejadian, kata Bambang, Misem dibawa ke rumah Saminah dengan alasan untuk dirawat karena kondisinya saat itu sedang tidak sehat.

Selanjutnya, dua anak laki-laki Saminah, yakni Irfan dan Putra masuk ke dalam rumah neneknya (rumah Misem). Mereka menemukan pamannya atas nama Sugiono sedang mandi dan ketika keluar dari kamar mandi langsung dipukul menggunakan besi bekas dongkrak.

“Kondisi besinya sudah seperti ini karena dikubur di dekat saluran air sehingga terkikis," ujar Kapolres menunjukkan besi bekas dongkrak yang digunakan untuk memukul korban Sugiono.

Setelah dipukul oleh Irfan dengan menggunakan besi, kata dia, Sugiono kembali dipukul oleh Putra dengan menggunakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram hingga meninggal dunia dan selanjutnya jenazahnya dibawa ke salah satu kamar di rumah Misem.

Sebelum Sugiono dibunuh, lanjut dia, sempat terjadi percekcokan sehingga terdengar oleh tetangga sekitar rumah Misem.

"Saat tetangga datang, ditemui oleh Saminah dan disampaikan bahwa ada permasalahan sedikit, tapi sudah tidak ada masalah. Jadi yang menenangkan tetangga yang datang itu ibu para tersangka ini," ucapnya.

Menurut Kapolres, Irfan dan Putra selanjutnya menunggu kedatangan penghuni rumah Misem lainnya, hingga akhirnya datanglah korban kedua, yakni Supratno yang baru pulang dari tempat kerja.

Sesampainya di rumah, kata dia, Supratno yang merupakan pegawai negeri sipil langsung dibunuh oleh kedua tersangka dengan cara dipukul menggunakan besi dan tabung elpiji.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network