Setelah meningggal dunia, jenazah Supratno dibawa ke dalam kamar dan ditumpuk di atas jenazah Sugiono.
"Tidak lama kemudian, datanglah saudara Heri yang merupakan putra bungsu atau putra kelima dari Bu Misem. Begitu datang, masuk ruang tengah, saudara Heri langsung dipukul dari belakang oleh kedua tersangka hingga meninggal dunia dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kamar, lalu ditumpuk dengan korban lainnya," papar Kapolres.
Kendati tiga orang tersebut merupakan target utama, kata dia, kedua tersangka tahu jika tidak lama lagi akan datang sepupu mereka, yakni Vivin yang merupakan putri dari korban atas nama Supratno dan tercatat sebagai mahasiswi IAIN Purwokerto.
Saat tahu Vivin akan datang, kedua tersangka mencoba mengirim pesan singkat melalui telepon seluler milik Supratno supaya tidak pulang agar tidak menjadi korban kembali.
Akan tetapi ternyata pesan singkat itu tidak dibalas karena Vivin sudah sampai di rumah Misem hingga akhirnya turut dibunuh oleh Irfan dan Putra.
"Keempat korban selanjutnya dikubur di belakang rumah Misem pada malam hari," ungkapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
pembunuhan penemuan empat kerangka manusia seluruh korban dipukul besi dan tabung elpiji polres banyumas akbp bambang yudhantara salamun
Artikel Terkait