Ketua Primer Kopti Harum Weleri Kendal, Rifai mengatakan, OP bisa mengurangi beban perajin tahu dan tempe. Sehingga ukuran kedua makanan ini tidak dikurangi menjadi lebih kecil. “Kami berharap harga bisa lebih ditekan lagi hingga Rp7.000 per kilogram,” kata Rifai.
Para perajin diharapkan bisa memanfaatkan operasi OP kedelai. Salah satu perajin tempe asal Waleri, Khodirin menilai harga kedelai yang dijual dalam OP masih terlalu tinggi. Dirinya berharap harga bisa lebih rendah lagi, paling tidak di kisaran Rp7.500 per kg.
Sementara, akibat kenaikan harga kedelai, mengakibatkan produksi menjadi berkurang. “Untuk menaikan harga jual, kami tidak berani karena khawatir tidak laku. Sehingga yang dilakukan dengan mengurangi ukuran produksi,” ucap Khodirin.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait