“Pantai seharusnya menjadi bersih, karena ini salah satu tujuan wisata warga Kota Semarang dan sekitarnya, bukan malah dipenuhi sampah,” ujarnya.
Kegiatan tahunan ini adalah kali pertama, selanjutnya mereka akan menggelar kegiatan serupa di Bandung dan Jakarta. Fokus brand audit pada kemasan sachet, sebut Ibar, karena kemasannya dinilai lebih ekonomis namun sangat sulit terurai. Sebab sifatnya multilayer, sekali pakai dan jumlahnya sama banyak.
Brand audit, sebutnya, juga bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban produsen untuk mengelola kembali sampah kemasan yang mereka hasilkan, sesuai dengan mandat peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2030.
Greenpeace Indonesia melalui kampanye Break Free from Plastic ingin menekankan tanggung jawab produsen yang diperluas atas pengolahan atau pembuangan produk pasca-konsumen serta mendorong produsen untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan sachet.
“Kita juga bisa melakukan tata kelola sampah yang lebih baik dimulai dari rumah, berbasis pemilahan, sampah organik dan sampah non-ogranik tidak tercampur,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
greenpeace indonesia bersih Pantai Tirang kota semarang sampah plastik kementerian lingkungan hidup
Artikel Terkait