“Beberapa menit kemudian teman kakek Sugiyarto datang dan mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban dari korban/ sehingga rekannya putar balik,” kata Susilo.
“Warga yang penasaran karena tiap sore selalu keluar untuk jajan namun hari ini tidak terlihat, langsung berinisiatif untuk menggedor pintu. Setelah diintai dari kaca atas jendela kos,baru diketahui korban sudah tewas menggantung,” katanya.
Warga kemudian mendobrak pintu kamar yang terkunci dari dalam dan langsung melaporkan ke polisi. 30 menit kemudian tim inafis Polres Grobogan tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah kejadian. Dari hasil visum tidak ditemukan luka di bagian tubuh kakek Sugiyarto.
Kusni, pengelola kos mengaku tidak pernah kontak langsung dengan korban. Diketahui kakek enam puluh tiga tahun ini sangat tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangganya.
Polis kemudian menggeledah seluruh isi kamar kos dan mendapati beberapa surat penting serta foto keluarga korban. Diketahui korban adalah pekerja serabutan dan sudah tidak memiliki rumah.
Selama enam bulan tinggal di kos, belum diketahui pasti posisi keluarganya. Polisi dan perangkat desa setempat mengaku kesulitan untuk menghubungi pihak keluarga karena tidak ada nomor telepon yang bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaan keluarganya.
Barang bukti seutas tali dan barang-barang milik korban kini diamankan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Editor : Ahmad Antoni
pria paruh baya Kabupaten Grobogan polres grobogan tim inafis seutas tali rumah kos perangkat desa polisi
Artikel Terkait