Lepet, jajanan jadul di Pemalang yang sarat makna dan filosofi. (Aryantoni)

Selain bermakna manusia tempatnya salah, kue ini juga mengandung filosofi, bahwa manusia pada akhirnya akan tebujur kaku dan diikat hal nya pocong (manusia akan mati).

"Itulah kira-kira makna dan filosofi yang tersirat pada kue Lepet yang diikat kedua ujung dan tengahnya, seperti pocong," kata Mbah Mar (80), Senin (3/7).

Jajanan jadul yang gurih ini mudah dijumpai di pasar-pasar tardisional di Pemalang. Harganya pun relatif merakyat, Rp1000 per biji. 

Bahkan, setiap pagi banyak dijajakan di pinggiran jalan desa-desa di kota mungil ini. Masyarakat biasa membeli untuk sarapan atau sekedar cemilan ngopi pagi.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network