“Naiknya harga beras, membuat omzet turun hingga lebih dari 50 persen, sebab banyak konsumen yang mengurangi jumlah pembelian. Yang biasa membeli 5 kg, sekarang hanya membeli 3 kg,” kata Alfiah, Kamis (7/9).
Hal yang sama juga dirasakan para pedagang warung nasi. Tingginya harga beras membuat omzet turun drastis, karena untuk menaikkan harga sepiring nasi jelas tidak mungkin dilakukan khawatir warung tidak laku.
Para pedagang tidak tahu penyebab pasti naiknya harga beras tersebut. Namun diduga kuat masuknya musim kemarau yang panjang dan panenan padi dari para petani minim.
Pedagang dan pembeli berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasar.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait