SOLO, iNews.id - Harga gula pasir saat ini melonjak tinggi di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tegah (Jateng), bahkan mencapai Rp20.000. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggandeng PT Industri Gula Nusantara (IGN), menggelar operasi pasar menyusul tingginya harga komoditas tersebut.
Kepala Seksi Pengembangan Pasar dan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng, Ido Ibrahim mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif pemerintah dengan swasta melihat harga gula yang sudah di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Sekarang harga gula sudah di atas HET yang seharusnya Rp12.500 per kg. Bahkan, di Semarang harganya sampai Rp20.000 per kg," kata Ido Ibrahim di sela operasi pasar di Pasar Gede Solo, Jateng, Sabtu (25/4/2020).
Dia mengatakan OP dilakukan seiring dengan masuknya keran impor raw sugar dari Thailand dan India ke Jateng, sejak satu bulan yang lalu.
"Saat ini diproses oleh PT IGN. Dengan produksi yang sudah cukup banyak, harapannya jelang Lebaran, OP di 34 kabupaten/kota di Jateng," katanya.
Dia juga menyebutkan, kenaikan harga gula pasir tersebut disebabkan oleh pasokan raw sugar yang sempat terhenti. Pasokan baru masuk ke Jateng sejak satu bulan lalu.
"OP di Solo ini yang pertama, besok kemungkinan di Semarang karena harga di sana juga tinggi," katanya.
Direktur Operasional IGN Teuku Banta mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Satgas Pangan Polda Jateng, Disperindag Jateng, dan PT IGN. Untuk tahap pertama, pihaknya membawa 3 ton gula. Namun, untuk keperluan OP tersebut, IGN telah mempersiapkan stok sekitar 400 ton gula pasir.
"Arahan dari Dinas Perdagangan untuk (OP) di Solo dulu, baru kemudian kota lain. Sekarang yang dibawa ada tiga ton, tidak menutup kemungkinan minggu depan di tempat lain di Kota Solo," katanya.
Dia mengatakan selama OP, gula pasir dalam bentuk kristal putih tersebut dijual dengan harga Rp12.500/kg. OP ini diharapkan bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan.
"Kami juga membawa gula pasir dalam bentuk kiloan dan membatasi satu orang maksimal bisa membeli 2 kg. Jadi, benar-benar untuk masyarakat," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait