Ilustrasi kedelai impor. Foto: dok.

KUDUS, iNews.id – Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus mengalami kenaikan. Harga yang semula Rp11.500 per kilogram naik menjadi Rp12.000 per kilogram.

"Harga jual kedelai menjadi Rp12.000 per kilogram sejak Sabtu (12/3/2022) kemarin,” kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf, Senin (14/3/2022). 

Kenaikan harga jual kedelai impor, berdampak pada kelangsungan usaha produsen tahu di Kudus.Bahkan, ada pengusaha tahu yang berhenti produksi sementara menyusul kenaikan harga jual kedelai. Sedangkan harga jual tahu di pasaran belum bisa dinaikkan.

Untuk menekan pedagang di pasar tradisional, sejumlah pengusaha tahu sepakat berhenti produksi dengan harapan pedagang mau mengikuti usulan kenaikan harga jual karena margin keuntungannya semakin menipis.

Stok kedelai di gudang juga terbatas karena saat ini hanya tersedia 30 ton dari sebelumnya bisa mencapai sekitar 70 ton. Permintaan setiap hari yang semula mencapai sekitar 20 ton, kini cenderung turun menjadi 15 ton per hari. 

Pasokan kedelai dari pedagang besar juga mulai berkurang karena sebelumnya bisa sampai belasan ton lebih sekali kirim, kini hanya mendapatkan pasokan 9 ton kedelai.

"Penyebab pastinya belum tahu, apakah karena ketersendatan pasokan dari negara asal atau ada faktor lainnya," ujarnya.

Kedelai lokal yang biasanya diandalkan sebagai alternatif, hingga sekarang juga belum tersedia di pasaran karena sepi peminat. Ketersediaan di pasaran hanya pada bulan-bulan tertentu.

Sementara itu, jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300 orang yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network