Namun seiring dengan melonjaknya harga, ada pihak yang mencampur dengan daging rajungan yang tidak standar. Dirinya khawatir tindakan semacam itu akan menurunkan harga rajungan.
“Ya ulah segelintir orang saja, jangan aji mumpung. Katakan bahasanya itu tidak punya standar produksi. Bukan kategori rajungan, tapi dimanfaatkan untuk campuran karena harga tinggi,” ucapnya.
Fenomena harga tinggi membuat kalangan nelayan pencari rajungan semakin giat melaut. Bahkan sebagian dari mereka rela menambah jarak, ketika memasang bobo (penjebak rajungan).
“Semoga dari sisi hasil tangkapan bisa stabil,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait