Ide pembuatan kerajinan berawal dari kecintaan Slamet pada mainan truk dari kayu. Kala itu, dirinya masih berusia 15 tahun, dan sering melihat truk yang terparkir di jalan.
Tanpa disangka hasil kerajinannya mulai digemari dan laku terjual. Ia lalu memberanikan diri untuk menjadikannya sebagai sumber penghasilan. Kini hasil kerajinannya dijual hingga ke berbagai kota di pulau Jawa dan Kalimantan.
Slamet membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk membuat satu unit miniatur truk kayu dengan harga Rp400.000 hingga Rp500.000 per unit, tergantung dari tingkat kesulitas pesanan.
Dalam sebulan, dirinya mampu menjual sekitar sepuluh miniatur truk kayu dengan omzet mencapai Rp6 juta. Slamet berharap semangat mempertahankan mainan tradisional didukung pemerintah, seperti bantuan modal dengan bunga rendah agar perajin mainan bisa mendapat untung.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait