Prototipe robot Rescue Unmounted Ground Vehicle (UGV) karya mahasiswa UNS. (Foto: Dok UNS)

SURAKARTA, iNews.id - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan prototipe robot pencari korban saat bencana. Alat yang diciptakan oleh Nada Syadza Azizah, Syaifullah Filard Latifah dan Taufik Widyastama diberi nama Rescue Unmounted Ground Vehicle (UGV).

Syaifullah mengatakan Rescue UGV ini bisa menjangkau lokasi pencarian yang tak terjangkau manusia.

"Alat ini bisa digunakan untuk menjangkau zona yang tidak terjangkau manusia. Misalnya untuk menjangkau gunung berapi yang masih aktif, zona yang terkena kebakaran hutan dan zona yang terpapar radioaktif," ujar Syaifullah, Kamis (9/1/2020).

BACA JUGA: Membanggakan, Siswa SD Muhammadiyah Kebumen Jago Bikin Robot

Dia menambahkan, alat ini sudah dibuat sejak tiga bulan lalu. Alasan menciptakan alat ini lantaran Indonesia merupakan negara yang sering terjadi bencana alam.

"Kami memiliki ide untuk membuat alat pendeteksi atau pencari korban bencana. Karena terkadang kita terkendala untuk mendeteksi keberadaan korban," ujarnya.

Rescue UGV ini dilengkapi kamera dan infra merah sehingga bisa mendeteksi suhu tubuh manusia. Korban akan terlihat berwarna merah-kuning saat terdeteksi infra merah. Sementara, sistem kerja robot ini dikendalikan dengan jaringan internet.

"Scan pakai kamera infrared yang bisa melihat suhu tubuh. Bisa diketahui itu manusia apa bukan, masih hidup atau sudah meninggal", kata Syaifullah.

BACA JUGA: Aplikasi 'Tuker Sampah' Mahasiswa UNS Raih Medali Perunggu AI-JAM Japan 2019

Pencipta lainnya, Taufik Widyastama menambahkan alat ini akan terus dikembangkan supaya kemampuannya bisa bertambah.

"Nanti akan pakai pemancar portable agar bisa digunakan seluas-luasnya. Karena masih prototipe, maka masih pakai WiFi handphone atau router, jadi hanya bisa 10 meter," kata Taufik.

Roda robot tersebut didesain seperti tank dan prototipe ini masih berukuran kecil. Nantinya, robot akan dibuat lebih panjang agar stabil ketika melintas medan sulit, seperti tanah longsor atau di jurang.

"Ke depan robot akan dirancang supaya bisa digunakan berkomunikasi dua arah. Saat ini robot baru bisa mentransmisikan suara dari lapangan," tutur Taufik.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network