Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto (kiri) di sela kegiatan Gowes bersama komunitas sepeda, Selasa (21/6). (Ist)

Sementara penyakit sebelum tahun 2.000 biasanya berupa karena infeksi, lingkungan kotor, kurang gizi. Sementara saat ini makan makanan kalori tinggi tapi kalori yang dikeluarkan tak seimbang. Maka kalori menumpuk menjadi lemak

Faktor lain yang juga mesti diwaspadai adalah kemudahan teknologi. Ketersediaan fasilitas pendukung, menjadikan masyarakat malas beraktivitas fisik. Jika dulu ingin mengganti saluran televisi saja harus jalan beberapa langkah mendekat televisi untuk memencet tombol, saat ini cukup menggunakan remote. 

Jika sebelumnya membeli makanan harus datang langsung, kini bisa memesan melalui layanan online. Hal itu semakin menurunkan aktivitas fisik seseorang dan menjadikan kalori terus menumpuk. "Kegiatan gowes ini, untuk menyosialisasikan pola hidup sehat pada masyarakat," ujar politisi Partai Gerindra ini.

Sementara Sekda Jateng Sumarno juga mengungkapkan jika anggaran Rp420 miliar itu digunakan untuk kegiatan pencegahan penyakit maka diyakini akan berdampak besar.

Dia juga mengkritik masyarakat yang terlalu terlalu fokus pada penyembuhan dan bukan menerapkan pola hidup sehat untuk diri dan keluarganya.

"Sepertinya kurang memperhatikan pencegahan penyakit atau jaga kesehatan. Sedikit-sedikit ke rumah sakit, mungkin karena gratis. Padahal mencegah penyakit itu lebih baik dari mengobati," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network