Seorang warga Dusun Torejo, Sulasih mengatakan gang di depan rumahnya adalah Gang MOW. Dia kebetulan termasuk peserta KB MOW. Dengan nama gang unik semacam itu, pernah muncul pertanyaan dari anak-anak yang ingin tahu. Sulasih menjelaskan kelak kalau mereka sudah dewasa, akan memahami fungsinya.
“Kadang ada anak-anak kecil yang kepo tanya. Saya jawab besok kalau adik-adik sudah besar, akan tahu apa manfaat kegunaannya, “ ujar Sulasih.
Sementara itu, petugas penyuluh KB yang membina Dusun Torejo, TH Sulistyorini mengatakan asal sesuai sasaran, nama-nama alat kontrasepsi bukanlah hal yang tabu untuk disosialisasikan.
Justru dengan pemberian nama gang memakai alat kontrasepsi, diharapkan terus menggugah kesadaran masyarakat, bahwa KB memiliki banyak manfaat bagi kehidupan berkeluarga.
Dia mengatakan, dari total 59 pasangan usia subur di Dusun Torejo, rata-rata memilih KB suntik, karena dianggap lebih praktis. Pihaknya mendorong ke depan pengguna kontrasepsi yang bersifat jangka panjang akan semakin bertambah.
“Kita ingin yang biasanya pakai KB pil, suntik, kelak bisa beralih ke jenis KB jangka panjang, seperti IUD, MOP maupun MOW. Tapi di Torejo ini meski suntik mendominasi, kita akui tingkat kemandiriannya tinggi, “ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait