Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo mengatakan, Program MBG di Karanganyar telah menjalani tahap uji coba operasional sejak 30 September 2025, dengan kapasitas awal 500 porsi. Pada 3 dan 8 Oktober, kapasitas distribusi meningkat menjadi 1.750 porsi, seiring dengan evaluasi sistem pengolahan dan penyaluran makanan ke sekolah-sekolah.
“Program ini kami pastikan berjalan dengan standar operasional yang telah ditetapkan, baik dari sisi pengolahan maupun distribusi,” ujar
Proses penyediaan makanan di SPPG dilakukan dengan standar gizi dan kebersihan yang ketat. Pemilihan dan pembelian bahan mentah diawasi langsung oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar, termasuk pengecekan ulang terhadap kuantitas dan kualitas bahan agar sesuai dengan kriteria gizi dan kelayakan konsumsi.
Kebersihan area pengolahan dan penyajian dijaga oleh tenaga ahli gizi, sementara proses distribusi ke sekolah dipantau ketat oleh pengawas SPPG.
Setibanya di sekolah, makanan akan dicicipi terlebih dahulu oleh guru sebelum dibagikan kepada siswa untuk memastikan keamanan konsumsi.
Selain menjamin kelayakan makanan, SPPG Polres Karanganyar juga menerapkan sistem pengolahan limbah air yang ramah lingkungan elalui IPAL modern. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Polri dan Yayasan Kemala Bhayangkari dalam menjaga kebersihan serta mencegah pencemaran di sekitar lingkungan dapur MBG.
Program MBG diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan, konsentrasi belajar dan gizi anak-anak sekolah di Indonesia, khususnya di wilayah Karanganyar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait