Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan manajemen kontingensi yang akan dipimpin Kapolda Jateng dan Pangdam Jateng bakal dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan tim medis di Klaten.
Manajemen kontingensi perlu dilakukan di Klaten karena angka sembuh dan warga yang terpapar virus Corona di Klaten dinilai sama-sama tinggi. Di samping itu, angka kematian juga terbilang tinggi.
“Di Klaten itu ada 1.501 tempat tidur [di semua tempat isoman terpusat]. Mulai besok, kami akan menjemput mereka agar bersedia menempati tempat isoman terpusat. Urutannya dikirim ke Donohudan,” kata Kapolres.
“Jika sudah penuh ke GOR, Pusdik Satpam Jogonalan, Stasiun Lapangan Geologi Bayat, dan tempat isoman terpusat di kecamatan/desa. Mereka yang dijemput adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Kalau ibu menyusui dan orang tua dalam pengawasan bukan termasuk di dalamnya,” katanya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan manajemen kontingensi berupa penjemputan warganya agar bersedia menempati tempat isoman terpusat yang telah disediakan memang perlu dilakukan. Hal itu ditujukan guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Saya senang jika Pak Kapolda dan Pangdam ke Klaten. Itu merupakan permohonan saya. Penekanan ke depan, tempat isoman terpusat harus dimaksimalkan. Memang selama ini ada kendala karena trauma atau ketakutan dari warga [menempati isoman terpusat],” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Kabupaten Klaten bupati klaten kapolda jateng irjen pol ahmad luthfi Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto lonjakan kasus covid-19
Artikel Terkait