Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus yang dilakukan Dinkes Boyolali. Foto: iNews/Tata Rahmanta.

“Di tingkat kabupaten kami mengaktifkan lagi Pokjanal (kelompok kerja operasional) DB tingkat kabupaten karena memang kegiatan apapun itu memang harus ada support. Hampir semua rawan DBD karena ini musimnya,” katanya. 

Selain kegiatan dan program yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Boyolali, masyarakat juga harus waspada terhadap gejala awal akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini. Umumnya, gejala awal DBD berupa panas selama lima hari, penurunan trombosit, lemas, mual, dan nyeri perut.

“Kalau ada keluhan cepatlah berobat dan selalu berterus terang kepada dokter, sehingga dokter tidak akan salah mendiagnosis. Kalau gejala ditutup tutupi terutama panas hari pertama itu kapan. Itu yang harus kita ketahui karena begitu panas hari pertama itu lost, kita ke sananya akan menghitungnya akan salah,” ucapnya. 

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memeriksakan diri secepat mungkin apabila mengalami gejala DBD di berbagai layanan kesehatan terdekat. Contohnya ke Puskesmas, klinik, dokter maupun ke bidan desa. Masyarakat juga bisa membawa kartu BPJS apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti cek laboratorium untuk mendiagnosis dan penanganan lebih lanjut penyakit DBD. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network