Tim Psikolog Polda Jateng melakukan trauma healing kepada siswa-siswi di MA Yasua, Kabupaten Demak. (Foto Dok Bag Psikologi Polda Jateng)

AKBP Novian mengatakan pihaknya bersama Polsek Kebonagung dan Polres Demak termasuk dari Pemkab Demak juga sudah melakukan trauma healing kepada guru maupun siswa di sana. Dia menyebut kegiatan itu berjalan dengan baik, sudah muncul keceriaan di sana. 

Menurutnya, saat kejadian memang ada yang pingsan dan dilarikan ke puskesmas. “Butuh waktu untuk tenang untuk menghilangkan memori yang barusan dilihat dan itu bisa dijadikan sebagai sebuah kasus untuk didiskusikan di situ,” ujarnya.

Dia bercerita memang ada guru yang terlihat trauma berat saat insiden terjadi. Namun, Novian menyebut itu tidak masuk kategori trauma berat.

“Karena memang tidak pernah melihat darah. Di depan matanya ada luka yang, darah mengucur itu memang kemudian reaksi biologis tubuhnya muncul. Muntah, pingin muntah dan pusing. Itu reaksi biologis orang,” jelasnya.  

Pendampingan kepada korban, sebut AKBP Novian, juga akan dilakukan. Namun, menunggu kondisi kesehatannya stabil. “Karena luka jadi disembuhkan dulu (medis),” ujarnya. 
 
Sebagai upaya pencegahan kejadian serupa terulang, sebut AKBP Novian, sekolah-sekolah yang belum mempunyai ruang BK perlu dibuat. Termasuk membekali guru-guru dengan pelatihan konselor.  

“Itu mungkin jadi PR pemerintah daerah untuk memberikan fasilitas itu, yang memang harus diperhatikan, masing-masing sekolah punya ruang BK dan guru memiliki kompetensi sebagai seorang konselor. Sebagai deteksi dini anak-anak yang mempunyai permasalahan,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network