“Penyiraman bibit terpaksa menggunakan air tanah, namun suhu udara tinggi terus mematikan bibit-bibit mangrove sebelum sempat ditanam di lahan hutan,” katanya.
Puluhan juta dana digunakan untuk pembibitan pun hilang sia-sia. Tak hanya itu, akibat cuaca panas, kunjungan wisatawan ke wisata mangrove anjlok. Pengelola terpaksa menolak kunjungan wisatawan akibat kondisi tak memungkinkan.
Wisatawan biasanya akan praktik menanam pohon mangrove dan membuat sirup dari buah mangrove. Namun bibit maupun buah mangrove tak tersedia sejak cuaca ekstrem melanda khususnya di pantura Pekalongan
Editor : Ahmad Antoni
hutan mangrove kekeringan kabupaten pekalongan cuaca ekstrem pantura wisata mangrove pohon mangrove
Artikel Terkait