Sejumlah daerah di Indonesia masuk musim hujan lebih awal jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (Dok MPI)

"Dari faktor iklim global, kita melihat adanya fenomena LaLina moderate dengan nilai -0,76, ini secara umum memberikan latar belakang atmosfer yang lebih basah," katanya.

Sedangkan untuk Indian Ocean Dipolemode (IOD) menurutnya saat ini berada di angka -0,67, hal tersebut menunjukkan bahwa di wilayah barat Indonesia cenderung mendapatkan air yang siginifikan.

"Kalau kita lihat perbandingan, sejak tahun 2020,2021, dan 2022 Indonesia sepertinya bisa saya sampaikan panen hujan, artinya walaupun kemarin kita menyebut ada musim kemarau, April-September itu kemarau basah," ujar Guswanto. "Inilah yang menyebabkan kenapa beberapa wilayah maju ke periode lebih awal," ujarnya.

Selain itu, majunya musim hujan tersebut juga di dorong oleh faktor regionalnya. Untuk diketahui di wilayah Barat Indonesia, dikatakan Guswanto terjadi akitivitas gelombang atmosfer.

"Ini juga memberikan sumbangan secara periodik, tapi yang lebih menandakan adalah SST (Sea Surface Temperature) di wilayah Indonesia sampai saat ini masih memiliki sifat lebih hangat dibandingkan wilayah sekitar Indonesia, itulah yang membuat mengapa wilayah itu maju (musim hujan)," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network