Keraton Solo kembali memanas seiring rencana penobatan Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono XIV. (Foto: Dok.iNews)

SOLO, iNews.id – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo kembali memanas. Rencana penobatan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi atau Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono (PB) XIV, Sabtu (15/11/2025) di Sasana Handrawina, diwarnai protes internal keluarga. 

Prosesi penobatan ini berlangsung di luar dugaan. Awalnya, pertemuan yang dihadiri sejumlah sentana dan kerabat utama keraton direncanakan hanya membahas persiapan Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS PB XIV yang dijadwalkan pada 18 November mendatang. Namun, menurut keterangan GPH Suryo Wicaksono (Gusti Ninok), salah satu putra PB XII yang hadir dalam rapat, agenda tiba-tiba berubah.

“Awalnya hanya rapat pembacaan surat dari Kemenbud (Kementerian Kebudayaan). Tapi sekitar 15 menit kemudian berubah menjadi pelantikan KGPH Hangabehi sebagai Pangeran Patih, lalu langsung dinobatkan sebagai PB XIV,” ungkap Gusti Ninok dilansir dari sragen.inews.id, Jumat (14/11/2025).

Penobatan ini didukung oleh Maha Menteri KGPA Tedjowulan dan disaksikan oleh GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), KGPH Puger, KGPH Hadikusumo, serta kerabat PB XII dan PB XIII lainnya. Namun, kubu lain, seperti KGPH Dipokusumo dan pendukung Gusti Purboyo, absen dari pertemuan.

Tidak lama setelah prosesi penobatan berlangsung, keributan tak terhindarkan. Putri almarhum PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, bersama adik-adiknya, mendatangi lokasi dan menolak keras penobatan tersebut. Mereka menilai langkah penobatan mendadak itu bertentangan dengan komunikasi internal keluarga yang sudah disepakati sebelumnya.

“Setelah dinobatkan, Gusti Timoer datang dan menolak. Terjadi perdebatan cukup panas antara Gusti Timoer dan Gusti Moeng,” kata Gusti Ninok.

Melihat suasana yang semakin tidak kondusif, Gusti Ninok memilih meninggalkan lokasi pertemuan. Meski diwarnai pertentangan internal yang makin tajam, prosesi penobatan PB XIV versi KGPH Hangabehi tetap berjalan.

Adik mendiang Raja PB XIII, GRAy Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng) menegaskan bahwa pertemuan bertujuan menyatukan keluarga besar dan menjaga kelestarian Keraton Solo.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network