Sampah plastik dari pengepul di sekitar Ambarawa, terlebih dahulu dibersihkan. Plastik lalu digunting hingga berbentuk panjang menyerupai tali. Selanjutnya dirajut hingga membentuk pola tertentu.
Usai proses rajut, kemudian ditempelkan ke kain dan dijahit hingga membentuk produk yang diinginkan. Jumlah limbah plastik yang diolah untuk produk Kroskres sekitar 150 kg/bulan.
Target utama pemasaran adalah Jakarta dengan segmen kaum milenial. Pemasaran terus berkembang dan dilirik daerah lain di Indonesia. Pesanan berasal dari hampir seluruh pulau besar di Indonesia.
Belakangan Kreskos mulai merambah pasar internasional, seperti Singapura dan Autralia. Tas dan aksesoris fesyen dibanderol Rp150.000 hingga Rp1,9 juta. Rencananya Deasy akan melebarkan sayap di bisnis interior rumah yang juga berbahan plastik.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait