“Medan berlumpur justru menjadi tantangan para peserta mengikuti balapan,” kata salah satu peserta balapan lumpur, Andi Wibowo, Rabu (8/3/2023).
Balap lumpur di Jepara biasa digelar setiap musim penghujan dengan memanfaatkan lahan kosong di area persawahan. Balap lumpur menjadi ruang bagi penghobi balap motor, sehingga tidak menggelar balap liar di jalanan.
“Selain itu, kegiatan dimanfaatkan untuk penggalangan dana dalam pembangunan musala di Desa Guyangan, tempat digelarnya balap lumpur,” kata panitia balap lumpur, Sofyan Hadi Purnomo.
Balap lumpur diikuti 65 peserta yang terbagi mulai dari motor tua bebek kaoto, matic, motor dua tak, hingga motor trail. Keseruan balap lumpur mampu menyedot perhatian warga.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait