Warga yang beerada di atas mobil melempar bungkusan makanan dan hasil bumi tersebut yang kemudian direbut warga lainnya. “Dapat gunungan ini bagaikan mendapatkan berkah,” ungkap Wiwit.
Tradisi memeringati haul Sunan Kalijaga ini sudah berlangsung turun temurun, yang dilakukan pada malam Jumat Kliwon di bulan Dzulkijah.
“Kirab yang mengikutsertakan kerbau bagian dari menjaga siar Sunan Kalijaga yang mempunyai filosofi menghormati perbedaan terutama dengan umat Hindu,” kata Joko Prasetyo, tokoh masyarakat.
“Sedangkan untuk tiga gunungan juga mempunyai filosofi lain yakni kerukunan sesama umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antar suku bangsa,” katanya.
Kerbau yang diarak keesokan harinya akan disembelih yang dagingnya dibagikan kepada warga.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait