“Orang-orangnya kalau diciduk (ditangkap) mudah, tapi membendung pahamnya itu yang sulit. Kalau dikuatkan masyarakatnya, dari RT sampai kelurahan, maka masyarakatnya jadi cerdas dengan begitu paham-paham seperti itu akan tertolak dengan sendirinya,” katanya.
Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin, memaparkan radikalisme adalah paham atau aliran yang menghendaki secara cepat perubahan sosial dan politik.
Tingkatannya mulai dari paham atau aliran, sikap hingga melakukan tindakan perlawanan dengan kekerasan untuk tujuan secara cepat tadi. “Sebenarnya bukan untuk agama, tetapi menggunakan siasat agama,” kata Haerudin.
Dia mengakui, butuh peran dari instansi terkait, termasuk sekolah-sekolah hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mencari solusi persoalan ini.
“Data masih kesulitan (konteks pendidikan), berapa sih siswa yang sudah terpapar radikal, terorisme, intoleransi. Datanya itu dinamis sekali, apalagi (mungkin) di Jawa Tengah ini,” katanya.
Sutradara film Seeking The Imam, Rahmat Triguna alias Mamato, menyebut dirinya terketuk membuat film dokumenter itu karena terketuk melihat fenomena itu.
Editor : Ahmad Antoni
isis suriah indonesia media sosial ekstremis radikalisme dan terorisme gubernur jateng ganjar pranowo intoleransi jawa tengah
Artikel Terkait